Merokok merupakan suatu pemandangan
yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan
bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si
perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Para perokok sudah mengetahui akan
dampak dan bahaya merokok, namun masih tetap saja melakukan aktivitas tersebut.
Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan ketidak nyamanannya ketika berdekatan
dengan orang yang merokok, terbukti bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok
tetapi juga berdampak pada orang - orang di sekelilingnya. Bahkan saat ini
bukan hanya orang dewasa saja yang aktif merokok namun sudah banyak terlihat
anak - anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai merokok di tempat-tempat umum.
Hal ini tidak terlepas dari peran orang dewasa yang merokok.
Berbagai kandungan zat yang
terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya,
masalah ini masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan
bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun
kebiasaan merokok masyarakat Indonesia masih sulit untuk dihentikan
Rokok menyebar di semua masyarakat,
kaya atau miskin, tua atau muda, mulai dari orang dewasa hingga generasi muda
dan pelajar. Padahal dalam bisnis rokok yang sebenarnya rokok diciptakan hanya
untuk kalangan dewasa yang memilih untuk merokok ataupun tidak. Tetapi dalam
realitas sesungguhnya rokok tidak hanya digemari oleh kalangan dewasa tetapi
juga oleh kalangan remaja bahkan anak-anak. Yang lebih memprihatinkan para
remaja ini dapat secara cepat menjadi tergantung kepada rokok, dan mereka akan semakin
menyukai rokok.
Para perokok pemula biasanya
merokok di usia remaja dengan alasan coba - coba, terbawa oleh temannya dan faktor
lingkungan. Inilah awal mula untuk menjadi pecandu. Larangan yang diberikan
hanya menyatakan sebatas bahwa rokok itu tidak baik untuk kesehatan, rokok
hanya menghamburkan uang, bahkan pernyataan apabila belum bisa mencari uang
tidak boleh merokok yang terkesan rokok itu diperbolehkan setelah bisa mencari
uang. Meningkatnya perokok di usia remaja didukung oleh focus pemasaran
beberapa produk rokok dewasa ini dititik beratkan pada remaja. Hal ini
bertujuan agar kelangsungan pola konsumsi rokok menjadi lebih lama, rentang
usia perokok anak lebih panjang daripada orang dewasa pada umumnya. Rentang
usia perokok yang panjang berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi
oleh perokok. Oleh karena itu, keuntungan yang diprediksikan dari penjualan
rokok khusus untuk anak-anak sangatlah besar dibandingkan dengan penjualan
rokok yang diperuntukkan bagi orang dewasa.
Semakin banyak remaja di bawah umur
mengkonsumsi rokok terlihat di lingkungan masyarakat mereka membeli dengan
bebas rokok yang dijual di warung – warung, para remaja dibawah umur tersebut
secara terang – terangan merokok di tempat umum. Rokok sendiri sudah dibatasi
tetapi baru dengan peraturan daerah dengan membatasi kawasan bebas asap rokok,
di kemasan rokokpun sudah ada keterangan efek dari merokok dan informasi akan bahaya
rokok pun sudah tersebar dimana mana baik di lingkungan pendidikan lingkungan
kesehatan dan di tempat umum lainnya, tetapi belum mampu mengatasi jumlah perokok.
Solusi dari masalah :
1. Mahalkan
harga cukai rokok.
2. Lakukan
penjualan terbatas (hanya untuk 20 tahun ke atas).
3. Lakukan
pembatasan area boleh merokok.
4. Berikan
sanksi bagi yang melanggar.
5. Perbanyak
kampanye anti-rokok di media massa, tempat umum, dan buku pelajaran sekolah.
No comments:
Post a Comment