1.
Pertumbuhan
Individu / manusia
Pengertian pertumbuhan
individu / manusia :
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions
·
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan invidu
a. Faktor Natavistik
Faktor yang dibawa sejak lahir.
Faktor yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor pendiri Emperistik dan
Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
– Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
– Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
– Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan
oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
– Konsepsi Interaksionisme
Yang berbanding dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
2. Fungsi
Keluarga
A. Pengertian keluarga
Keluarga (Bahasa Sanksakerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti
“anggota”) adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah.
Keluarga sebagai
kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu memiliki hubungan antar
individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut.
1. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam
Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
2.
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur
yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan
hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula
dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga
adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah,
bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka.
Pengertian
Keluarga
·
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
·
Kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)
·
Keluarga adalah dua
atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa keluarga adalah :
·
Unit terkecil
dari masyarakat
·
Terdiri atas 2
orang atau lebih
·
Adanya ikatan
perkawinan atau pertalian darah
·
Hidup dalam
satu rumah tangga
·
Di bawah asuhan
seseorang kepala rumah tangga
·
Berinteraksi
diantara sesama anggota keluarga
·
Setiap anggota
keluarga mempunyai peran masing-masing
·
Diciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan
Menyebutkan
Golongan-golongan Masyarakat
- Golongan Atas
-
Golongan Menengah
-
Golongan Bawah
3. Membedakan
Antara Keluarga Masyarakat Industri Dan Non Industri
·
Masyarakat
Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa ,
kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok
sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota
terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota
kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat,
lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut
saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh
karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota
kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga
mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma
tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
·
Maysarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian
kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas
tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
4. Hubungan
Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
·
Menjelaskan Makna
Individu
Terjadinya perubahan pada seseorang secara
tahap demi tahap karena pengaruh baik dari
pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions.
·
Menjelaskan Makna
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur
yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan
hidupnya sendiri.
·
Menjelaskan Makna
Masyarakat
Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa
masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu kumpulan
manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah atau
tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu.
·
Menjelaskan Hubungan
Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
a. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan
keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik.
Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada
keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu
pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam
keluarga.
b. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak
dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan
manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak
masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak
individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
5. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan,
definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang
tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah
satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota.
Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat
sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau
pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang
kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak
kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk
sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk
urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di
bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke
perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih
baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan
pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu
daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat
desa
D. Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat
pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang
yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi
persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan
sosial dan kriminal
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment