Thursday, July 2, 2015
Wednesday, June 24, 2015
Wednesday, June 17, 2015
MANUSIA DAN HARAPAN
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang,
tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan
santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Harapun harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa,
agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh.
PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA-CITA
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya
dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah
dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan
atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan. Dorongan itulah yang
menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk
memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai
harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli waris nya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang
dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan
memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan se efektif
dan se efisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan
orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
PENGERTIAN DOA
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang
bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang
halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat
karena akan selalu didengar olehNya.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan Berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang
sering kita dengar, yaitu:
·
Ia tidak percaya diri sendiri
·
Saya tidak percaya ia berbuat
seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
·
Bagaimana juga kita harus percaya
kepada pemerintah
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita
dengar dalam ucapan sehari hari itu maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar
kepercayaan itu adalah kebenaran..
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang,
bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari
orang lain. Kebenaran pengetahuan yang di dasarkan ats orang lain itu
disebabkan karean orang lain itu dapat di percaya.
3 TEORI KEBENARAN
1.
TEORI
KEBENARAN KORESPONDENSI
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
2.
TEORI
KEBENARAN KOHERENSI
Teori
kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria
koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan
jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain.
Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan
dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
3.
TEORI KEBENARAN PRAGMATIS
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
CARA MENINGKATKAN RASA KEYAKINAN AKAN HARAPAN YANG DIMILIKI
1.
Mengembangkan
kepribadian untuk menjadi lebih baik
2.
Menciptakan
lingkungan yang mendukung harapan kita
3.
Kuatkan
keyakinan dan selalu berhati-hati
4.
Jangan
merasa puas ketika sudah mendapatkan kenikmatan
5.
Kembangkan
apa yang telah didapatkan
6.
berdoa
REFERENSI:
Saturday, May 2, 2015
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
DEFINISI KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah yang berarti perasaan yang mengganjal,dan merasa hati
seperti tidak tentram dan kepikiran sesuatu yang penting sekali buat diri kita
dan membuat diri kita tidak nyaman dan merasakan kecemasan. Kegelidahan hanya
dapat diketahui dari sikap,wajah seseorang yang seperti menunjukan
kekhawatiran,dan gerak geriknya contohnya adalah seperti berjalan mundar mandir
sambil menundukan kepalanya dengan wajah murung dan mengepal ngepal kedua
tangannya dan tentunya malas bicara dan hanya diam saja.
PENYEBAB ORANG GELISAH
Selama
hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering
ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan
tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri
berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda-tanda bahwa seseorang
mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya.
Sigmon
Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan
kecemasan moril. Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada
yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal- hal
yang material.
Mungkin
kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta,
jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan
pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan
hidup
6. Khawatir gagal dalam
berkarier
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam
posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak
dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang
sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
KESEPIAN
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata
kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian,
karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
KETIDAKPASTIAN
Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu,tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan
tanpa asal-usul yang jelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak
dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang
jelas pikirannya kacau.
USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Usaha
untuk megatasi kegelisahan yaitu dengan bersantai, karena dengan kita santai
kita bisa berpikir secara tenang dan tidak ceroboh, sehingga kita bisa
mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi.
Usaha
untuk mengatasi ketidakpastian yaitu dengan menenangkan pikiran dan
konsentrasi, karena jika pikran atau konsentrasi kita kacau akan menimbulkan ketidakpastian
di pikiran kita. Atau jika kita sudah menenangkan pikiran kita akan tetapi
ketidakpastian masih ada di pikiran kita, lebih baik pergi ke psikolog.
REFERENSI
Wednesday, April 29, 2015
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
PENGERTIAN
DAN MAKNA TANGGUNG JAWAB
Rasa Tanggung Jawab adalah suatu pengertian dasar untuk
memahami manusia sebagai makhluk susila, dan tinggi
rendahnya akhlak yang dimilikinya.
Terkait rasa tanggung jawab, sebaiknya manusia melandasi
anggapannya dengan mengakui kenyataan bahwa mansuia dalam hubungan yang sempit
dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang
dirasanya baik dan menunjang eksistensi dirinya.
Rasa tanggung jawab kemdudian berkembang bukan hanya pada
tataran personal, namun selalu dikaitkan dengan hubungan dengan orang lain,
sehingga dapat dibuat dalam sistem hukum, bahkan hukum pidana. Seseorang
yang terhubung dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas dari rasa tanggung
jawab yang melekat pada dirinnya.
JENIS JENIS
TANGGUNG JAWAB
1.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Contoh :
·
Tanggung jawab dalam menuntut ilmu dan
menyelesaikan pendidikan yang sudah diberikan orang tua.
·
Menjaga harga, derajat, dan martabat diri
2.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh :
·
Membiayai orang tua saat sudah memiliki
pendapatan
·
Menjaga orang tua hingga akhir hayatnya
·
Menafkahi keluarga
3.
Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Contoh :
·
Menjaga silaturahmi antar sesama masyarakat
·
Saling membantu satu sama lain
4.
Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
Contoh :
·
Membela bangsa dan negara dari penjajah
·
Tetap menggunakan merek dalam negri
5.
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Contoh :
·
Beribadah pada Tuhan
·
Melaksanakan suruhan Tuhan dan menjauhi
larangannya
PENGERTIAN
PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan bik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa
disebut juga sebagai rasa tanggung jawab.
Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai manusia
kita wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung
jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
MACAM-MACAM
PENGABDIAN
1.
Pengabdian terhadap Tuhan yang MahaEsa :
Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan
dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
2.
Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan
hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian
melakukan pengabdian juga pengorbanan.
3.
Pengabdian kepada raja
Suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada
rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi.
4.
Pengabdian kepada Negara
Timbul karena seseorang merasa ikut
bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan
kesatuan bangsa.
5.
Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang
bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata
demi harta.
6.
Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk
membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin
secara layak.
CONTOH
PENGABDIAN
Seorang guru di suatu desa terpencil harus menempuh
perjalanan lebih dari 3 jam melewati sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah
untuk mengemban tugasnya mengajar di sebuah sekolah yang bahkan tidak memiliki
banyak murid, namun guru itu tetap mengajar meskipun harus melewati usaha yang
berat dalam mencapai sekolah.
PENGERTIAN
PENGORBANAN
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran
moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada
perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian. Dalam pengadian selalu
dituntut pengorbanan, tapi belum tentu pengorbanan menuntut pengabdian.
MACAM-MACAM
PENGORBANAN
·
pengorbanan harta benda
·
pengorbanan pikiran
·
pengorbanan perasaan
·
pengorbanan tenaga
CONTOH
PENGORBANAN
Seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli
sesuatu untuk dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun
hanya keinginan kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk
menjaga anaknya.
REFERENSI:
Thursday, April 23, 2015
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
DEFINISI PANDANGAN
HIDUP DAN IDEOLOGI
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia
menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan
hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Dengan demikian
pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat
saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sebingga
basil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima
oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut
pandangan hidup.
Pandangan hidup
banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
- Pandangan hidup
yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup
yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang
terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup
hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,
maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi
politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara,
ideologinya disebut ideologi negara. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai
unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat
unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita
ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau
perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang
baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau
peIjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan
kepercayaan kepada Tuhan.
CITA-CITA
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita
merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin
tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan
tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu
tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut
angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga
usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang
anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin
berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu
baru dalam taraf angan-angan.
Sebagai contoh cita cita
kita waktu kecil mungkin banyak yang ingin menjadi doketer, polisi, tentara,
dan lainya. Dalam mencapai cita cita tersebut kita harus mempunyai step step
yang mendukung untuk mencapai cita cita tersebut. Misalnya dokter, tentu saja
kita harus masuk sekolah kedokteran untuk mendapatkan gelar tersebut. Polisi
kita harus masuk akademi polisi untuk menjadi polisi. Dengan mengetahui step
step yang diperlukan maka cita cita akan semakin dekat dicapai.
KEBIJAKAN
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sarna dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah
seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu
terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai
pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita
sendiri dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri,
seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.
Manusia merupakan
mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat,manusia saling membutuhkan, saling
menolong,saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling
mencurigai, saling membenci, saling merugikan,dan sebagainya.
Manusia sebagai
mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang karena Tuhan. Untuk itu
manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitarnya
seperti tanah, air, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Untuk melihat apa itu
kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk
pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat,dan manusia sebagai mahluk Tuhan.
Sebagai mahluk
pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.Baik
buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di
dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan
hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting
dalam hidup manusia. Misalnya orang tahu, bahwa membunuh itu buruk, jahat:
suara hatinya mengatakan demikian, namun manusia kadang-kadang tak mendengarkan
suara hatinya.
Suara hati selalu
memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik
bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseoraang berbuat sesuatu sesuai dengan
bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi
berbuat atau bertindak menurut suara hati, maka tindakan atau perbuatan itu
adalah baik. Sebaliknya perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati
kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk. Misalnya, suara hati kita
mengatakan “tolonglah orang yang menderita itu”, dan kita berbuat menolongnya,
maka kita membuat kebajikan. Sebaliknya, apabila hati kita berkata
demikian,namun kita hanya seolah-olah tak mendengarkan suara hati itu, maka
munafiklah kita.
Karena merupakan
anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap
masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat
pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat
itu. Sebagaimana suara hati tiap pribadi itu pasti selalu menginginkan yang
baik,maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi itu pun pasti suara
hatinya juga menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas
pribadi-pribadi pasti suara hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan
masyarakatnya. Sebab itu jika benar-benar berdasarkan pada suara hati
anggota-anggotanya. Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik. Misalnya,
warga disuatu daerah menghendaki kerja bakti dengan mengadakan pembersihan
saluran air di kampung. Bila kita ikut beramai-ramai kerja bakti, berarti kita
mengikuti suara hati masyarakat, kerja bakti itu. Tetapi bila kita tidak
mengikutinya berarti kita tidak mau mengikuti suara hati masyarakat.
Faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan
(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua. Tetapi
mengapa mereka yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sarna? Hal
itu disebabkan, karena sel-sel benih yang mengandung faktor-faktor penentu
(determinan) berjumlah sangat banyak. Pada saat konsepsi saling berkombinasi
dengan cara bermacam-macam sehingga menghasilkan anak yang bermacam-macam juga
(prinsip variasi dalam keturunan). Namun mereka yang bersaudara memperlihatkan
kecondongan kearah rata-rata, yaitu sifat rata-rata yang dimiliki oleh mereka
yang saudara sekandung (prinsip regresi filial). Pada masa konsepsi atau
pembuahan itulah terjadi pembentukan temperamen seseorang.
Faktor kedua yang
menentukan tingkah laku seseorang adalah Iingkungan (environ ment). Lingkungan
yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang
anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan
alam pertama ). Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalarn lingkungan keluarga orang tua maupun
anak -anak yang lebih tua merupupakan panutan seseorang, sehingga bila yang
dianut sebagai teladan berbuat yang balk-balk, maka si anak yang tengah
membentuk diri pribadinya akan baikjuga. Dalarn lingkungan sekolah yang menjadi
panutan utama adalah guru, sementara itu ternan-ternan sekolah ikut serta
memberikan andilnya. Dalam lingkungan sekolah tokoh panutan seorang anak sudah
memiliki posisi yang lebih luas dibandingkan dengan dalarn keluarga.
Pembentukan pribadi dalarn sekolah terjadi pada masa anak-anak at au masa
sekolah. Lingkungan ketiga adalah masyarakat, yang menjadi panutan bagi
seseorang adalah tokoh masyarakat dengan masa setelah anak-anak menjadi dewasa
atau duduk di perguruan tinggi. Selain tokoh-tokoh dalarn rumah tangga, sekolah
dan masyarakat yang merupakan person, kepribadian seorang anak juga memperoleh
pengaruh dari benda-benda atau peralatan dalarn lingkungaan tersebut yang
merupakan non person. Karena itu dalarn pembentukan kepribadian pada umumnya
anak-anak kota lebih trampil dibandingkan dengan anak pedesaan, namun dalam hubungan
bermasyarakat lebih-lebih yang berjenjang anak-anak dari daerah pedesaan lebih
unggul.
Faktor ketiga yang
menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah
diperoleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif, maupun pengalarnan
manis yang sifatnya positif. Memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu
dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengarnbil tindakan.
Mungkin sekali bahwa berdasarkan hati nurani seseorang mau menolong orang
dalarn kesusahan, tetapi karena pemah memperoleh pengalarnan pahit waktu mau
menolong seseorang sebelumnya, maka niat baiknya itu tertahan, sehingga
diurungkan untuk membantu. Belajar hidup dari pengalarnan inilah yang merupakan
pembentukan budaya dalam diri seseorang.
USAHA DAN
PERJUANGAN
Usaha/perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras
untuk kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.
Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan,
manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya,
ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus
rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan
kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya
daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya pam buruh, petani lebih banyak
menggunakan jasamani daripada otaknya. Para tukang dan pam ahli lebih banyak
menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani daripada salah satunya. Para politisi
lebih banyak kerja otak daripada jasmani. Sebaliknya para prajurit lebih ban
yak kerja jasmani daripada otak.
Kerja keras pada
dasamya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya
pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan
martabatnya sendiri. Karma itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai
dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur
waktunya itu.
Dalam agama pun
diperintahkan untuk kerja keras. Sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar
Muhammad S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya:”Bekerjalah kamu
seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu
akan mati besok. Allah berfirman dalarn Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat II :
“sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri”. Dari haidst dan firman ini dapat
dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk mempenbaiki nasibnya sendiri.
Untuk bekerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul
perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan. Orang bekerja
dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh
penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai
ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian/ketrampilan itu
suatu keharusan. Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah ilmu
dari buaian sampai ke liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “long
life education”
Karena manusia itu
mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama
manusia. maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan
tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong,
bergotong-royong. Apabila sistem ini diangkat ke tingkat organisasi negara,maka
negara akan mengatur usaha/peljuangan warga negaranya sedemikian rupa, sehingga
perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau
tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pendangan
hidup/ideologi yang dianut oleh suatu negara.
KEYAKINAN ATAU
KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran
naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu
dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada
Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap
dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk
tidak mampu menguasai alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat
berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
Aliran naturalisme
berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana
yang benar ? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka
kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang
ada hanya natur.
Bagi yang percaya
Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan.
Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu
agarna. Ajaran agarna itu ada dua macarn yaitu :
1. Ajaran agarna
dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agarna yang
dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan
Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
2.Ajaran agarna dari
pemuka-pemukaagarna,yaitu sebagaihasil pemikiranmanusia, sifatnya
relatif(terbatas).Ajaranagarnadari
pemuka-pemukaagarnatermasukkebudayaan,terdapat dalarn buku-buku agarna yang
ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan
perkembanganjarnan.
Apabila aliran
naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu
bennula dan Tuhan.Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan
melalui agamanya Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan.
pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi,
yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religius (keagamaan).
Sebaliknya, apabila
manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka
keyakinan itu bermula dan kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh
kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan
hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme. Ini disebut
pandangan hidup komunis.
(b) Aliran
intelektualisme
Dasar aliran ini
adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
Mana yang benar menu rut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan
kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi.
Teknologi adalah a1at bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin
teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dan
bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di hati, sehingga timbul istilah
“hati nurani”, artinya daya rasa Di Barat hati nurani ini menipis, justru yang
menonjol adalah akal yaitu logika berpikir, Karena itu aliran ini banyak dianut
di kalangan Barat di Timur orang mengutamakan hati nurani,yang baik menurut
akal belurn tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia ito bennula dan
akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima
akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya
dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut
llberalisme.Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Kebebasan akallebih ditekankan pada setiap individu. karena itu individu yang
berakal (berilmu dan berteknologi tinggi) dapat menguasai individu yang
berpikir rendah (bodoh).
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini
ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya kelruatan yang berasal
dan Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan aka! adalah
dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuato. Segala sesuatu
dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati
nurani). Jadi, apa yang benac menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh
hati nurani.
Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan
hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpildr, sedangkan
hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme.
Apabila dasar
keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari
keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun
sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun
secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan
yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima
oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Apabila kita kaji
maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup
sosialisme menekankan pada logika berpikir kolektif, sedangkan pandangan hidup
sosialisme religius menenkankan pada logika berpikir kolektif
individual.Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berpikir dari pada hati
nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya logika berpikir
dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan
Tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan Tuhan begitu menentukan.
PENDAPAT CARA MEMAKNAI
HIDUP
Makna dari sebuah
kehidupan yaiutu belajar memahami lingkungan, perjalanan hidup, kejadian,
kasus, masalah serta individu lain dengan apa yang kita miliki yang pada
akhirnya kita mampu memberikan nilai lebih untuk diri kita sendiri yaitu
kebahagiaan
USAHA UNTUK
MENGGAPAI CITA-CITA
- Tidak merasa
puas setelah mendapatkan sedikit kenikmatan, dan tetap mengembangkan apa yang telah didapatkan
- Mengembangkan
kepribadian untuk menjadi yang lebih baik lagi
- Berfikir maju
- Kembangkan
kemampuan yang telah dimiliki
- Sukai cita-cita
yang akan diraih. Dengan begitu, kita akan meraih kebahagian dan cita-cita
yang diimpikan
- Tidak menyerah
dan selalu mencoba
- Menatap kedepan
untuk lebih baik dan menjadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk menuju
kesuksesan
- Berdo’a kepada
Tuhan
REFERENSI:
Wednesday, April 8, 2015
MANUSIA DAN KEADILAN
DEFINISI DAN MAKNA KEADILAN
Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata
"adil" yang berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak
kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Beberapa pendapat
pengertian mengenai keadilan dan mengenai makna keadilan.
- Menurut W.J.S. Poerdaminto, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatut nya , tidak sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti bertindak tidak adil.
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keadilan berarti sifat perbuatan, perlakuan yang adil. Keadilan berarti perilaku atau perbuatan yang dalam pelaksanaannya memberikan kepada pihak lain sesuatu yang semestinya harus diterima oleh pihak lain.
- Menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama.
- Menurut W.J.S. Poerdaminto, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatut nya , tidak sewenang-wenang. Jadi, dalam pengertian adil termasuk di dalamnya tidak terdapat kesewenang-wenangan. Orang yang bertindak sewenang-wenang berarti bertindak tidak adil.
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keadilan berarti sifat perbuatan, perlakuan yang adil. Keadilan berarti perilaku atau perbuatan yang dalam pelaksanaannya memberikan kepada pihak lain sesuatu yang semestinya harus diterima oleh pihak lain.
- Menurut Frans Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik menyatakan bahwa keadilan sebagai suatu keadaan di mana orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama.
Dari
beberapa definisi dapat disimpulkan bahwapengertian keadilan adalah semua
hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia,
keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai
dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih
kasih melainkan, semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan
kewajibannya.
KEADILAN
SOSIAL
Bung
Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Selanjutnya
diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa
cita-cita keadilan social dalam bidang ekonomi adalah dapat mencapai kemakmuran
yang merata.
MACAM
– MACAM KEADILAN
a).
Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau
buruk masing-masing individu
b). Keadilan
sosial, adalah keadilan yang pelaksanaanya bergantung pada struktur –struktur
itu terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideologi.
c). Keadilan
legal (keadilan moral)
terwujud
bila setiap anggota dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut
kemampuannya atau jeadilan terwujud bila setiap orang melaksanakanpekerjaanya
menurut sifat dasarnya yang paling cocok
d). Keadilan
distributif
terwujud
apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
contoh,
sistem penggajian/upah, lulusan SMA dibedakan dengan lulusan sarjana.
e). Keadilan
komutatif
terwujud
apabila tindakan nya tidak bercorak ekstrim sehingga merusak atau menghancurkan
pertalian didalam masyarakay, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib. guna
keadilan komutatif untuk memeliharaketertiban masyarakat dan kepentinagn
publik.
KEJUJURAN
Kejujuran
atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya,
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang
ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang
bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang
dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga
menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau
perbuatan.
Panitia
ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan:
“sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan kebudayaan.”
“sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan kebudayaan.”
Dalam
ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan
pengalaman pancasila (ekaprasetia pancakarsa) sicantumkan ketentuan sebagai
berikut:
“dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.”
“dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.”
Selanjutnya
untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu
dipupuk, yakni:
1)
perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahleraan bersama
2) Sikap adil terhaclap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) Sikap suka bekerja keras
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahleraan bersama
KECURANGAN
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan
jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan
hati nuraninya.
Menurut
Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminta, kecurangan berarti tidak
jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan. Didalam buku Black’s Law
Dictionary yang dikutip oleh Tunggal dijelaskan satu definisi hukum dari
kecurangan, yaitu berbagai macam alat yang dengan lihai dipakai dan
dipergunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan terhadap orang lain,
dengan cara bujukan palsu atau dengan menutupi kebenaran, dan meliputi semua
cara-cara mendadak, tipu daya (trick),
kelicikan (cunning), mengelabui (dissembling), dan setiap cara tidak
jujur, sehingga pihak orang lain bisa ditipu, dicurangi atau ditipu (cheated).
PERHITUNGAN
(HISAB)
- Perhitungan
(Hisab) menurut agama ialah perhitungan amal dan perbuatan manusia selama ia
hidup apa yang ia kerjakan mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Amal
perbuatan atas perbuatannya akan di hisab atau dihitung dan dilakukan
pembalasan sesuai dengan apa yang telah ia kerjakan.
- Sedangkan
perhitungan (Hisab) menurut hukum ialah perhitungan terhadap apa yang telah
dilakukannya. Perhitungannya tidak berdasarkan kemauan manusia namun
perhitungannya sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Dan
kepadanya dikenai pembalasan berdasarkan apa yang telah dilakukan.
PEMULIHAN
NAMA BAIK
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Yang
dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara
bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan –
perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya..
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak
ARTI
PEMBALASAN
Pembalasan
teori tertua dalam teori tujuan pemidanaan. Teori ini memandang bahwa
pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan yang telah dilakukan. Jadi teori
ini berorientasi pada perbuatan dan terjadinya perbuatan itu sendiri. Teori
absolut mencari dasar pemidanaan dengan memandang masa lampau (melihat apa yang
telah dilakukan oleh sang pelaku). Menurut teori ini pemidanaan diberikan
karena dianggap si pelaku pantas menerimanya demi kesalahan sehingga pemidanaan
menjadi retribusi yang adil dari kerugian yang telah diakibatkan. Pembalasan
terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya
tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa
dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis.
REFERENSI:
Subscribe to:
Posts (Atom)