Monday, November 24, 2014

ROKOK SEBAGAI MASALAH SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA

Merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya.
Para perokok sudah mengetahui akan dampak dan bahaya merokok, namun masih tetap saja melakukan aktivitas tersebut. Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan ketidak nyamanannya ketika berdekatan dengan orang yang merokok, terbukti bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok tetapi juga berdampak pada orang - orang di sekelilingnya. Bahkan saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang aktif merokok namun sudah banyak terlihat anak - anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai merokok di tempat-tempat umum. Hal ini tidak terlepas dari peran orang dewasa yang merokok.


Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya, masalah ini masih sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok masyarakat Indonesia masih sulit untuk dihentikan
Rokok menyebar di semua masyarakat, kaya atau miskin, tua atau muda, mulai dari orang dewasa hingga generasi muda dan pelajar. Padahal dalam bisnis rokok yang sebenarnya rokok diciptakan hanya untuk kalangan dewasa yang memilih untuk merokok ataupun tidak. Tetapi dalam realitas sesungguhnya rokok tidak hanya digemari oleh kalangan dewasa tetapi juga oleh kalangan remaja bahkan anak-anak. Yang lebih memprihatinkan para remaja ini dapat secara cepat menjadi tergantung kepada rokok, dan mereka akan semakin menyukai rokok.


Para perokok pemula biasanya merokok di usia remaja dengan alasan coba - coba, terbawa oleh temannya dan faktor lingkungan. Inilah awal mula untuk menjadi pecandu. Larangan yang diberikan hanya menyatakan sebatas bahwa rokok itu tidak baik untuk kesehatan, rokok hanya menghamburkan uang, bahkan pernyataan apabila belum bisa mencari uang tidak boleh merokok yang terkesan rokok itu diperbolehkan setelah bisa mencari uang. Meningkatnya perokok di usia remaja didukung oleh focus pemasaran beberapa produk rokok dewasa ini dititik beratkan pada remaja. Hal ini bertujuan agar kelangsungan pola konsumsi rokok menjadi lebih lama, rentang usia perokok anak lebih panjang daripada orang dewasa pada umumnya. Rentang usia perokok yang panjang berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi oleh perokok. Oleh karena itu, keuntungan yang diprediksikan dari penjualan rokok khusus untuk anak-anak sangatlah besar dibandingkan dengan penjualan rokok yang diperuntukkan bagi orang dewasa.


Semakin banyak remaja di bawah umur mengkonsumsi rokok terlihat di lingkungan masyarakat mereka membeli dengan bebas rokok yang dijual di warung – warung, para remaja dibawah umur tersebut secara terang – terangan merokok di tempat umum. Rokok sendiri sudah dibatasi tetapi baru dengan peraturan daerah dengan membatasi kawasan bebas asap rokok, di kemasan rokokpun sudah ada keterangan efek dari merokok dan informasi akan bahaya rokok pun sudah tersebar dimana mana baik di lingkungan pendidikan lingkungan kesehatan dan di tempat umum lainnya, tetapi belum mampu mengatasi jumlah perokok.

Solusi dari masalah :
1.       Mahalkan harga cukai rokok.
2.       Lakukan penjualan terbatas (hanya untuk 20 tahun ke atas).
3.       Lakukan pembatasan area boleh merokok.
4.       Berikan sanksi bagi yang melanggar.
5.       Perbanyak kampanye anti-rokok di media massa, tempat umum, dan buku pelajaran sekolah.

No comments:

Post a Comment